PRAKTIK KEPERCAYAAN MARAPU YANG MASIH DILAKSANAKAN OLEH UMAT KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS WEEKOMBAKA, KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
Sari
Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yang dapat digunakan sebagai referensi, pedoman atau acuan baik oleh budayawan, biarawan, dan biarawati, mahasiswa, maupun masyarakat untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik atas fenomena praktek/ritual kepercayaan Marapu di Sumba Barat Daya dan keterkaitannya dengan keimanan seseorang. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan khusus yakni mengidentifikasi praktek dari kepercayaan Marapu yang berlangsung dan terus dijalankan oleh umat Katolik, serta alasannya sehingga terus dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Paroki Hati Kudus Yesus Weekombaka, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan observasi dan wawancara. Peneliti akan mewawancarai umat tentang praktik-praktik ritual Marapu yang masih dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan umat Katolik masih melaksanakan praktik ritual Marapu. Hampir semua bentuk ritual adat Marapu dijalani oleh umat. Alasan mendasar praktik hidup umat seperti itu karena pengaruh kepercayaan Marapu masih sangat melekat di dalam hati dan hidup umat. Marapu menjadi citarasa kehidupan umat. Ajaran Marapu yang menekankan keseimbangan kosmos, yaitu menjaga harmoni dengan alam, dengan sesama dan arwah leluhur menjadi filosofi dasar. Dampak dari ketidakkeharmonisan itu adalah sakit, gagal panen dan hewan piaraan akan mati atau kurang berkembang. Artinya pelaksanaan ritual adat Marapu dikaitkan dengan alasan keselamatan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alkitab Deutrokanonika. 2017. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Dister, Syukur Niko. 2008. Teologi Sistematika I. Yogyakarta: Kanisius.
-------------------------. 2008. Teologi Sistematika II. Yogyakarta: Kanisius.
Embuiru, Herman (penterj.). 1998. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Arnoldus.
Gregor Neonbasu (ed.). 2016. Akar Kehidupan Masyarakat Sumba (dalam Cita rasa Marapu). Jakarta: Loppo Press.
Hardawiryana (penterj.). 1983. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.
Jacob Herin (ed.). 2015. Ut Omnes Unum Sint, Satu untuk Semua. Maumere: Keuskupan Maumere.
Jebadu Alexander. 2018. Bukan Berhala! Penghormatan kepada Leluhur. Maumere: Ledalero.
Kleden, Doni. 2013. Politik Resiprositas Kedde “Kontestasi Kearifan dan Manipulasi Lokal di Suku Wewewa Sumba Barat Daya”. Yogyakarta: Andi Offset.
Lukman Solihin. 2013. Mengantar Arwah Jenazah Ke Parai Marapu : Upacara Kubur Batu Pada Masyarakat Umalulu, Sumba Timur, e- jurnal.https://www.researchgate.net/publication/323785937.
Martasudjita, Emanuel. 2003. Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
------------------------------. 2017. Pokok-Pokok Iman Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
Miles, M.B., & Huberman, A.M. 2009. Analisis Data Kualitatif. (Penterj.,Tjetjep Rohendi Rohidi). Los Angeles: Sage Publications, Inc (Buku asli diterbitkan tahun 1984).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sekretariat Keuskupan Weetebula. 2019. Data Perkembangan Umat Keuskupan Weetebula tahun 2018. (Tidak diterbitkan).
Supratikanya. 2000. Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan Menurut James W. Fowler Sebuah Gagasan Baru dalam Psikologi Agama, Yogyakarta: Kanisius.
Tarigan, Jacobus. 2018. Religiositas & Gereja Katolik, Yogyakarta: Kanisius.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.