Perkawinan Dalam Terang Kitab Suci

Yohanes Fransiskus Siku Jata

Sari

Tulisan ini bermaksud memperkenalkan secara singkat Perkawinan Katolik dalam terang Kitab Suci. Menurut Kitab Suci, perkawinan dibentuk oleh Allah. Karena perkawinan dibentuk oleh Allah, maka perkawinan disebut suci, karena Allah sendiri adalah suci. Pemahaman tentang perkawinan sebagai hasil ciptaan Allah ini memiliki hubungan dengan penciptaan dunia dan manusia. Atas dasar pikiran ini maka perkawinan merupakan bagian dari maksud Allah menciptakan dunia dan manusia.

Sebagai lembaga yang suci, perkawinan merupakan simbol perjanjian kesetiaan antara Tuhan dan Israel umatNya. Tuhan adalah Allah yang setia, sedangkan Israel adalah umat yang tidak setia. Sebagai Allah yang setia, Tuhan selalu memanggil Israel untuk setia seperti Dia. Tuhan tidak menghendaki Israel umatNya berpisah dari Dia. Kesetiaan terhadap janji Allah itu harus diwujudkan dengan tetap bersatu dengan Tuhan, bukan sebaliknya memisahkan diri dari Dia, lalu mempersatukan diri dengan dewa-dewi yang bukan Tuhan; bukan menceraikan diri dari pasangan suami istri sendiri, lalu menghampiri dan mengawini wanita dan pria lain. Karena itu perkawinan yang merupakan simbol persekutuan antara Tuhan dan umatNya ini bersifat tidak terceraikan. Dan perceraian merupakan bukti ketidaksetiaan manusia terhadap janji Allah. Perkawinan sebagai hasil ciptaan dan bentukan Allah menuntut keterlibatan total dari pihak manusia. Perkawinan adalah karya agung Allah yang menuntut partisipasi kreatif manusia demi mencapai cita-cita kebahagiaan dan keselamatan sesuai maksud Allah Pencipta.

Kata Kunci

Allah, suci, perkawinan; perjanjian; kesetiaan; partisipasi kreatif manusia

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Al. Purwa Hadiwardoyo, Perkawinan Dalam Tradisi Katolik, Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Benyamin Yosef Bria, Pastoral Perkawinan Gereja Katolik Menurut Kitab Hukum Kanonik 1983 Kajian dan Penerapannya, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2007.

Bergant, D. - Karris, R. J., Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius, 2002.

____________________., Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Bruno Ognibeni, Il Matrimonio Nell’antico Testamento - Il Materiale del Corso, Roma: Istituto Giovanni Paolo II, L’anno Academico 2010-2011.

Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 1991.

Paus Pius XI, Ensiklik Casti Connubii: 31 Desember 1930.

Simon & Christoper Danes, P. Hardono Hadi: Masalah-Masalah Moral Sosial Aktual Dalam Perspektif Iman Kristen, Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Internet: Http/www.gliscritti.it/approf/areopago/costacur.htm: Il Matrimonio nella Sacra Scrittura, (Gen 2, Os 2 e Ct) karya Bruna Costacurta, diakses 15 Agustus 2019.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.