Dialog: Berteologi Dalam Kemajemukan
Sari
Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan dalam menyingkapi kekerasan atas nama agama yang sering terjadi di Negara ini. Kemajemukan yang ada di Indonesia turut menyumbang aspek negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis menawarkan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kekerasan yang terjadi. Tawaran ini berdasarkan pada sumber-sumber dari dokumen Gereja, buku-buku dan penulis mencoba membuat analisis untuk mendapatkan hasilnya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian kepustakaan. Hasil yang diperoleh: Gereja menawarkan jalan dialog kehidupan untuk menjembatani berbagai konflik yang terjadi atas nama agama. Karena itu, keterlibatan semua orang dalam melakukan dialog merupakan pilihan yang mendesak dan segera. Ini berarti semua orang yang telah dibaptis memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk terlibat aktif menggarami dunia, sesuai dengan bidang keahliannya.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dokumen Gereja
Dokumen Konsili Vatikan II. (2009). (terj. R. Hardawiryana), Jakarta: Dokpen KWI.
Konferensi Waligereja Indonesia. (2000). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Buku
A’la, Abd. (2009). Agama Tanpa Penganut: Memudarnya Nilai-nilai Moralitas dan Signifikansi Pengembangan Teologi Kritis. Yogyakarta: Kanisius.
Ali, Muhamad. (2003). Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan, Menjalin Kebersamaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Bakker, Anton. (2004). Antropologi Metafisik. Yogyakarta: Kanisius.
Banawiratma, J.B. (1991). Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Kanisius.
Buwono X, Hamengku. (2000). Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman Agama dalam A. Widyahadi Seputra, dkk (eds.) Menggalang Persatuan Indonesia Baru. Jakarta: Komisi PSE/APP-KAJ.
Hadiwardoyo, Al. Purwa. (1990). Moral dan Masalahnya. Yogyakarta: Kanisius.
Leenhouwers, P. (1988). Manusia dalam Lingkungannya-Refleksi Filsafat Tentang Manusia, (terj. K. J. Veeger M.A). Jakarta: Gramedia.
Riyanto, Eko Armada. (2010). Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah. Yogyakarta: Kanisius.
Setijo, Panji. (2008). Pendidikan Pancasila: Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Suhardi, Alfons S. (ed), (1994). Spectrum, XXII no 3. Jakarta: Depertemen Dokpen KWI.
Sudhiarsa, Raymundus. (2010). Evangelisasi Berlanjut: Meneruskan Wasiat Sang Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Internet
Kasus pelanggaran kebebasan beragama di era jokowi dalam https://nasional.tempo.co/read/1138894/4-kasus-pelanggaran-kebebasan-beragama-di-era-jokowi/full&view=ok, diakses pada 10 Mei 2019
Setara: 40 kasus pelanggaran kebebasan beragama dilakukan aparat dalam https://nasional.tempo.co/read/1118822/setara-40-kasus-pelanggaran-kebebasan-beragama-dilakukan-aparat/full&view=ok, diakses pada 3 Juni 2019
Setara Institut: Intoleransi terhadap keyakinan meningkat dalam https://nasional.tempo.co/read/1118802/setara-institut-intoleransi-terhadap-keyakinan-meningkat, diakses pada 12 Juni 2019
Bdk. Pidato Ir. Soekarno di hadapan Sidang “Dokuritu Zyunbi Tyoosakai”, dalam
http://id.wikisource.org/wiki/Lahirnya_Pancasila diakses tanggal 15 Mei 2019.
Wajah Liyan Sumiati dalam
http://amp.kompas.com/health/2010/11/24/02592430/wajah.liyan.sumiati?page=all#page2, diakses pada 12 Mei 2019.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.