KATEKIS DAN RADIASI KOHESIF DI MEDAN POLITIK KERAGAMAN

Anselmus D. Atasoge

Sari

Sejumlah masalah besar, seperti dampak negatif globalisasi dan teknologi, internasionalisasi kejahatan, konflik sipil dan terorisme serta masalah sehari-hari yang berkaitan dengan kejahatan lokal, perilaku anti-sosial, dan intoleransi rasial sedang menghinggapi dunia dewasa ini. Homogenitas national identities, once thought so central to social cohesion, is, it is said, undermined in the 'post-national' era by the proliferation ofidentitas nasional yang menyumbang bagi kohesi sosial seakan diruntuhkan di era 'post-nasional' oleh proliferasi group and regional identities from below and by the development ofkelompok dan identitas daerah dari bawah dan oleh perkembangan supra-national political organization andof trans-national civil societyorganisasi politik supra-nasional dan masyarakat sipil trans-nasional from above (Beck 2000; OECD 1997; Touraine 2000).dari atas. Politik identitas seakan menggerogoti bangunan bhineka tunggal ika. Tahun politik 2018/2019 menjadi medan empuk pemunculan wajah sosial-politik semacam ini. Di titik ini, para katekis yang adalah bagian penting dari agen-agen pastoral masa kini ditantang untuk menghadirkan diri sebagai pribadi dan kelompok kohesif. Diskursus ini mencoba meletakkan dasar bagi penghadiran-penghadiran semacam itu.

Kata Kunci

Katekis; Kohesi Sosial; Modal Sosial; Politik Keragaman.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Ahnaf, Mohammad Iqbal (Penyunt.). 2015. Praktik Pengelolaan Keragaman di Indonesia. Kontestasi dan Koeksistensi. Yogyakarta: Center for Religious and Cross-cultural Studies/CRCS.

Bagir, Zainal Abidin. Dkk. 2011. Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia. Yogyakarta: CRCS UGM.

Berger, Peter L. 2014. The Many Altars of Modernity. Toward a Paradigm for Religion in a Pluralist Age. Germany: Walter de Gruyter.

Dexter, Phillip dan Wilmot James. 2003. “Introduction” dalam Phillip Dexter dan Wilmot James, What Hold Us Together. South Africa: HSRC Press, Cape Town.

Dimase, Allison. 2016. Replace Blasphemy With Incitement. How Indonesia should Promote Religious Harmony while Upholding Human Rights. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.

Gaduh, Arya. 2012. Uniter or Divider? Religion and Social Cooperation: Evidence from Indonesia. University of Southern California, October.

George, Cherian. 2017. Pelintiran Kebencian Rekayasa Ketersinggungan Agama dan Ancamannya bagi Demokrasi. Jakarta: PUSAD.

Gillin, John Lewis dan John Philip Gillin. 1954. Sociology, a revision of An Introduction to Sociology. New York: The Macmillan Company.

Gough, I. and G. Olofsson. 1999. Capitalism and Social Cohesion: Essays on Exclusion and Integration. Basingstoke: Macmillan/Palgrave Macmillan.

Green, Andy, John Preston dan Jan Germen Janmaat. 2006. Education, Equality and Social Cohesion A Comparative Analysis. New York: Palgrave Macmillan.

Huggins, Philip. Communication Making Peace Together, Faith and Reconciliation: Reflections of an Interfaith Dialogue Practitioner (Global Change, Peace & Security, 2013), Vol. 25, No. 3.

Jensen, Jane. 1998. Mapping Social Cohesion: The State of Canadian Research. Ottawa: Canadian Policy Research Networks Inc.

James, Kelly Clark (ed.). 2016. Anak-Anak Abraham. Kebebasan dan Toleransi di Abad Konflik Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Jupp, James dan John Nieuwenhuysen. 2007. Social Cohesion in Australia. New York, Cambridge University Press.

Laporan Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan dan Minoritas Keagamaan di Indonesia Tahun 2017 oleh Setara Institute, 15 Januari 2018.

Maarif, Syamsul. 2018. Pasang Surut Rekognisi Agama Leluhur dalam Politik Agama di Indonesia. Yogyakarta: CRCS.

Neufeldt, Reina C. Interfaith Dialogue: Assessing Theories of Change (Peace & Change, Vol. 36, No. 3, July 2011).

Park, Jae Bong. Managing Socio-Economic Crisis in Indonesia (The Role of Interfaith Civic Organisations in Yogyakarta during the 1998 Economic Crisis (Indonesia and the Malay World Vol. 40, No. 116 March 2012).

OECD. 1997. Societal Cohesion and the Globalizing Economy: What Does the Future Hold? Paris: OECD.

Satha-Anand, Chaiwat. 2015. “Barangsiapa Memelihara Kehidupan...”Esai-esai tentang Nirkekerasan dan Kewajiban Islam, disunting oleh Ihsan Ali-Fauzi, Rizal Panggabean dan Irsyad Rafsadi. Jakarta: PUSAD.

Suhadi. 2016. Protecting the Sacred: An Analysis of Local Perspectives on Holy Site Protection in Four Areas in Indonesia. Yogyakarta: CRCS.

Tule, Philipus. 2003. Allah Akbar, Allah Akrab. Maumere, Ledalero.

Varshney, Ashutosh, Rizal Panggabean dan Mohammad Zulfan. 2004. Patterns of Collective Violence in Indonesia (1990-2003). Jakarta: UNSFIR.

Wacquant, L.J.D. 1993. ‘Thereturnof therepressed: urbanviolence, “race”, anddualization in three advanced societies’. Plenary address presented at the XVII Encontro Anual da ANPOCS, October 1993, at Caxambu, Brazil.

Young, Kimball dan Mack W. Raymond. 1959. Sociology and Social Life. New York: American Book Company.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.