KEBERPIHAKAN GEREJA TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)
Sari
Artikel ini bertujuan untuk menemukan pandangan Gereja dan gagasan-gagasan mengenai kebijakan pastoral yang mungkin sebagai upaya untuk mengurus dan mengatasi problem Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan. Penulis akan mendalami pandangan-pandangan Gereja tentang manusia teristimewa manusia yang sedang mengalami gangguan jiwa, lalu dilanjutkan dengan mengemukakan gagasan tentang kebijakan pastoral yang mungkin dalam mengurus dan mengatasi problem Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hasil yang mau dicapai yakni agar semua umat dan keluarga ODGJ terbebas dari stigma pasung dan para ODGJ bisa dirawat dengan aturan standar kesehatan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes. Penerj.Hardawirayana. Jakarta:, Obor, 1993.
Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, Kopendium Ajaran Sosial Gereja. Maumere: Ledalero, 2009.
Seri Dokumen Gereja, Evangelium Nuntiandi, Penerj. P. Turang, Jakarta: DOKPEN KWI, 1988.
Seri Dokumen Gereja, Solicitudo Rei Sosialis, Penerj. P. Turang, Jakarta: DOKPEN KWI, 1988.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Tafsir Alkitab Masa Kini, Cet-3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1983.
Banawiratma, J.B, (Ed.). Aspek-Aspek Teologi Sosial. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Dister, Nico Syukur. Teologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius, 2004
John M. Prior. Menjebol Jeruji Prasangka, Membaca Alkitab dengan Jiwa. Maumere: Ledalero, 2010.
Kemenkes.“Peran Keluarga dalam Kesehatan Jiwa Masyarakat.” Jakarta: Biro Komunikasi dan Pelayanan, Kemenkes. 2016. Diakes tanggal 12 Juli 2018 melalui www. Depkes. go.id.
Kieser, B. Solidaritas 100 tahun ajaran sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Kirchberger, Georg. Allah Menggugat: Sebuah Dogmatik Kristiani. Maumere, 2007.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.