KAJIAN SEMIOTIKA SAUSSURE ATAS SIMBOL PANCASILA PADA BANGUNAN GEREJA SANTO DONATUS BHOANAWA

Maria Yulita C. Age

Sari

Memperbincangkan Pancasila tidak hanya sekadar menempatkan Pancasila pada ruang hampa yang penuh dengan indoktrinisasi yang tidak memiliki makna. Nilai Pancasila merupakan nilai abstrak yang perlu diformulasikan dalam tataran kehidupan praksis, sehingga nilai Pancasila tidak sekadar melangit tetapi membumi. Pancasila serta simbol kelima butir Pancasila idealnya terpampang di bangunan atau ruangan gedung pemerintahan, rumah-rumah jabatan Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, lembaga pendidikan, tetapi simbol Pancasila tersebut juga terpampang secara jelas dan nyata di bangunan gedung gereja Katolik St. Donatus Bhoanawa, Kevikepan Ende, Keuskupan Agung Ende. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji makna dan mengetahui tujuan dibalik pemasangan simbol Pancasila pada bagian bangunan gereja Kuasi St. Donatus Bhoanawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yakni, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure tentang bahasa yang merupakan suatu sistem tanda, dan setiap tanda tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). Hasil penelitian menunjukan bahwa simbol Pancasila (penanda) yang menjadi bagian dari bangunan gereja kuasi St. Donatus Bhoanawa tidak terlepas dari konteks historis, geografis, kultural, teologis dan pastoral (petanda) serta bentuk konkretisasi atas slogan 100% Katolik, 100% Indonesia dan Pembumian Pancasila sebagai komitmen kebangsaan. Karena itu, simbol Pancasila (penanda) yang menjadi bagian dari bangunan gereja St. Donatus Bhoanawa tidak dapat dimaknai (petanda) secara arbitrer (mana suka) melainkan tanda yang memiliki makna tertentu berdasarkan konteks yang melatarbelakangi pemasangan simbol Pancasila tersebut. Masyarakat Indonesia hendaknya mulai membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pembumian Pancasila dalam tindakan yang nyata.

Kata Kunci

tanda, signifier, signified, konvensi, pembumian Pancasila.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Barliana, Syaom. 2008. Semiotika: Tentang Membaca Tanda-Tanda. Bandung: Remaja Rosda Karya

Cipta, S, 2020, 100% KATOLIK 100% INDONESIA: Suatu Tinjauan Historis Perkembangan Nasionalisme Umat Katolik di Indonesia, Jurnal Sosiologi Agama, Vol. 14, No. 1, Januari-Juni, 177.

Dokumen Konsili Vatikan II Gaudium et Spes (GS) tentang Gereja di Dunia Dewasaini. Artikel 53.

Rakhmat, Muhamma. 2015. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Bandung: CV. Warta Bagja.

Suharyo, Ignasius. 2010. Catholic Way. Yogyakarta: Kanisius.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosda Karya.

Tome, H. 2020. MEMBUMIKAN PANCASILA: UPAYA PELEMBAGAAN NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA. Al-‘Adl, Vol. 13 No.1, Januari 2020, 5.

Walidin, W, Saifullah, & Tabrani. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif & Grounded Theory FTK Ar-Raniry Press.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.