KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL: PANDUAN BAGI KEGIATAN KEAGAMAAN DAN SOLIDARITAS NASIONAL

Fransiskus Soda Betu

Sari

Konsep kurikulum rekonstruksi sosial dapat dipakai sebagai konsep untuk mendesain tujuan, konten, proses, dan penilaian kegiatan keagamaan dan solidaritas nasional. Kurikulum rekonstruksi sosial untuk kegiatan keagamaan dan solidaritas nasional dapat didesain dalam bentuk suatu dokumen (written curriculum) untuk dijadikan sebagai pedoman arahyang membantu para fasilitator dalam implementasi aktivitas keagamaan dan solidaritas nasional. Desain Kurikulum rekonstruksi sosial tersebut didasarkan pada persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang nyata. Kegiatan keagamaan merupakan kegiatan nyata yang dilaksanakan masyarakat keagamaan. Gereja Katolik yang ikut terlibat dalam upaya membangun bangsa Indonesia telah memberikan kontribusi bagi NKRI. Tawaran desain kurikulum rekonstruksi sosial dalam berbagai aktivitas kegiatan Gereja perlu dilihat sebagai tawaran yang menyediakan kerangka sistematis bagi fasilitator untuk semakin proaktif membangun bangsa dalam solidaritas yang berlandaskan iman Katolik.

Kata Kunci

kurikulum, agama, solidaritas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Bevans, S. & Schroeder, R. (dalam Kirchberger & Prior (ed). (2003). Mendengarkan dan Mewartakan. Ende: Nusa Indah.

Dakir, H. (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Fah, L. (dalam Sejarah Gereja Katolik Indonesia Jilid 3a). (1974). Sejarah Gereja Katolik Indonesia Jilis 3a: Wilayah-Wilayah Keuskupan dan Majelis Agung Waligereja Indonesia Abad ke-20 Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Maluku, Irian Jaya. Jakarta: Bagian Dokumentasi Penerangan Kantor Waligereja Indonesia.

Halimah, L. (2010). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rizqi Press.

Hasan, Hamid. (2014). Evaluasi Kurikulum. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.

Hidayat, S. (2015). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kawuryan, M. W. (2008). Kamus Politik Modern. Yogyakarta: Pura Pustaka.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Riberu, J. (Penerj). (1983). Tonggak Sejarah Pedoman Arah. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Dokpen Mawi.

Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Suharyo, I. (1991). Dunia Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Sukmadinata, N. S. (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor SE. 15 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid di Masa Pandemi.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional.

Yusuf, A. Muri. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. (edisi pertama). Jakarta: Prenadamedia Group.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.