BERPASTORAL DAN KEPEDULIAN SOSIAL (Sebuah Refleksi Atas Pastoral Parokial di tengah Pandemi Covid 19)

Ignasius Suswakara, Ermelinda Bhoko

Sari

Pandemi Coronavirus telah membawa banyak pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Salah satu pengaruhnya adalah banyak umat yang makin terpuruk dalam kemiskinan karena hilangnya pekerjaan dan susah mencari pekerjaan. Umat yang kehidupan ekonominya pas-pasan sebelum pandemi ini terjadi, menjadi makin menderita. Banyak toko, kios, UMKM masyarakat yang terpaksa ditutup karena tidak dapat menjalankan usahanya dengan normal. Akibatnya pengangguran terjadi, banyak umat terpaksa kembali ke kampung halaman karena tidak mempunyai pekerjaan. Sementara, di desa, kehidupan umat juga berdampak. Hasil pertanian tidak mudah menghasilkan uang. Kehidupan ekonomi yang sulit membuat masyarakat bertambah miskin.

Umat di Keuskupan Agung Ende tidak selalu ditandai dengan kemakmuran tapi juga oleh kesederhanaan dan kemiskinan yang dialami dalam banyak segi kehidupan. Kenyataan di masyarakat menunjukkan perbedaan dan jurang yang lebar antara yang kaya dan miskin. Banyak orang menjadi miskin bukan saja karena mental atau faktor alam tetapi juga karena sistem dan struktur yang tidak mendukung. Gereja sejak awal kedatangannya di Keuskupan Agung Ende sangat memberi perhatian kepada masalah kemiskinan ini. Prinsip misionaris di tahun-tahun awal kedatangan mereka adalah kemiskinan hanya dapat diatasi dengan solusi utama: pendidikan. Maka, dimulailah pembangunan dan pengembangan karya-karya pendidikan dan sosial untuk membangun umat yang sederhana. Walaupun ada banyak kendala, sekarang pun pelayanan-pelayanan sosial-edukatif dari Gereja masih terus nampak baik lewat karya-karya pendidikan, kesehatan, karitatif, dsb. Paroki sebagai lingkup pastoral dimana Gereja berkarya diharapkan untuk terus memperhatikan aspek pelayanan sosial ini. Pelayanan sakramen, administarsi, dan pembangunan fisik tidaklah boleh menjadi halangan bagi pelayanan sosial ekonomi kepada umat. Lewat karya-karya cinta kasih, Gereja menemukan jiwa dan inti pelayanannya. Tulisan ini mengangkat pentingnya kepedulian sosial kepada mereka yang miskin dan menderita, terutama di masa pandemi ini, sebagai inti dari kegiatan berparoki.


Kata Kunci

kemiskinan, pandemi, paroki, kepedulian sosial.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Banawiratma, J. B. (ed.). 1987. Kemiskinan dan Pembebasan. Yogyakarta: Kanisus.

Binawan, Al Andang L. 2005. Demokratisasi Dalam Paroki: Mungkinkah?. Yogyakarta: Kanisius.

Cowan, Michael A. (editor) (Komisi Liturgi KWI, penerjemah). 1994. Kepemimpinan Dalam Jemaah. Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Dokumentasi Dan Penerangan KWI (Penerjemah: R. Hardawiryana). 1995. Dokumen Konsili Vatikan II. Cet. Ke- 5. Jakarta: Penerbit Obor.

Door, Donal. 1992. Option For The Poor. Dublin: Gill and Macmillan Ltd.

Gauthier, Paul Christ. 1964. The Church And The Poor. London: Geoffrey Chopman.

Gitowiratmo, St. 2003. Seputar Dewan Paroki. Yogyakarta: Kanisius.

Hartono, F. Heselaars. 2000. Paroki 2000. Yogyakarta: Kanisius.

Keating, Charles J. (A. M. Mangunhardjana, penerjemah). 1986. Kepemimpinan Dan Teori Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius

Lobinger, Fritz (Biro Penerbitan Provinsi SVD, penerjemah). 1999. Melatih Kepemimpinan Partisipatif. Maumere: LPBAJ.

Mangunhardjana, A. M. 1976. Kepemimpinan. Yogyakarta: Kanisius.

Nouwen, Henri J. M. 1993. Dalam Nama Yesus, Permenungan Tentang Kepemimpinan Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.

Pusat Pastoral Keuskupan Agung Ende. 2001. Modul Sosialisasi Hasil Muspas IV dan Amanatnya. Ende: Puspas.

Riberu, J. 1987. Dasar-Dasar Kepemimpinan. Cet. Ke-3. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.

Richardson, William J. 1967. The Poor Churh. New York: Maryknoll Publications.

Seri Forum LPPS. 1987. Pelayanan Sosial Paroki, No. 8. Jakarta: LPPS.

Sweetser, Thomas P. (F. X. Hadisumarta, penerjemah). 2006. Paroki Sebagai Perjanjian, Undangan Berpastoral Bersama Sebagai Mitra, Cet. Ke- 3. Malang: Dioma.

Tambunan, Emil H. 2008. Kunci Sukses, Kiat-Kiat Mengembangkan Kepemimpinan Partisipatif, Cet. Ke- 11. Bandung: Indonesia Publishing House.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.